Halaman

Selasa, 29 Mei 2012

MENCARI PIMPINAN TUHAN

(MAZ 32 : 1 - 8)

Dalam mencari pimpinan Tuhan kita harus berhati-hati dengan perangkap yang biasa ada di depan kita. Keinginan daging yang kuat, nasehat yang salah, ketidaksabaran, dan tekanan hidup adalah jebakan yang membuat kita jauh dari rencana Tuhan yang Indah.

Berikut ini adalah hal-hal yang membantu kita untuk mendapatkan pimpinan Tuhan :

1. Mengaku dosa. Dosa menghalangi hubungan kita dengan Tuhan. Bila kita adalah orang percaya maka hubungan akan aman. Tapi bila ada dosa, Tuhan tidak akan berurusan sampai kita meninggalkan dosa tersebut.

2. Berserah. Tuhan mengasihi kita dan menginginkan yang terbaik untuk kita. Jadi mengapa kita tidak berserah penuh kepada-Nya? Melepaskan kenikmatan dunia yang menjerat kita dan mulai melangkah dengan iman.

3. Minta. Yakobus berkata bahwa kita tidak memperoleh apa-apa karena kita tidak berdoa dan memintanya, atau karena kita berdoa dengan motivasi yang salah. Bapa di surga menunggu kita meminta dengan hati yang tulus.

4. Merenungkan. Seberapa seringkah kita sebelum mengambil sebuah keputusan, kita dengan sungguh- sungguh membaca dan merenungkan Firman Tuhan dan mencari jawaban dari Tuhan?

5. Percaya. Percaya berarti menaati. Firman-Nya berkata barangsiapa percaya dan menaati Firman-Nya berarti mereka mengasihi Tuhan.

6. Menunggu. Ini sulit tapi disaat inilah Tuhan sedang bekerja dan membentuk jiwa kita.

Dari daftar 6 hal di atas, manakah yang biasa kita lakukan untuk mendapatkan pimpinan Tuhan?

Marilah kita berserah pada Tuhan. Meminta-Nya menyucikan hati kita saat membaca dan merenungkan Firman-Nya, dan mengajari kita bersabar menunggu jawaban dari pada-Nya.
Amin.


Sumber gambar : Google

Kamis, 24 Mei 2012

BERDIRI DI TENGAH BADAI

"Hanya dekat Allah saja aku tenang, daripada-Nyalah keselamatanku. Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah" (Mazmur 62:2-3).


Ayat-ayat itu dapat menimbulkan berbagai gambaran dalam pikiran kita, namun gambaran yang paling disukai adalah gambaran tentang seekor burung kecil yang berada dalam celah kecil di lereng batu. Tepat di luar tempat persembunyiannya ada badai yang mengamuk. Angin kencang dan hujan deras menerpa, menerbangkan dedaunan, dan mematahkan dahan-dahan pohon. Tapi burung kecil itu aman dan terlindung karena bukit batu yang ada di sekitarnya.


Apakah kita ingat saat-saat ketika kita sepertinya sedang diterpa badai yang mengamuk? Pikirkan kembali bagaimana respon kita pada saat itu. Apakah kita berani mengambil resiko menerjang badai atau kita mencari perlindungan dalam naungan tangan Tuhan?


Ketika ada badai yang terjadi lagi dalam kehidupan kita, mari kita ingat kata-kata dari Mazmur 62. Mari kita perhatikan dengan sungguh-sungguh kalimat "hanya dekat Allah saja aku tenang". Dalam gambaran yang diceritakan tadi burung tidak berkicau dan tidak juga ketakutan. Burung itu beristirahat dalam ketenangan sampai badai itu berlalu. Dia yakin bahwa bukit batu itu cukup kuat untuk melindunginya dan dia tidak perlu merasa panik.


Meski Tuhan selalu mendengar seruan kita di saat sulit, kita bisa yakin bahwa saat kita berseru kepada-Nya Dia akan datang menyertai kita. Kita bisa melepaskan kerisauan hati kita dan beristirahat dalam Dia sampai badai reda dan kita akan muncul dalam kemenangan dari gunung batu perlindungan kita.


Marilah kita selalu meminta perlindungan Tuhan di saat badai hidup atau masalah-masalah hidup menerpa. Janganlah jatuh di dalam masalah hidup. Tuhan kita adalah kuat dan gagah perkasa. Amin.



Sumber gambar : Google

Minggu, 20 Mei 2012

BERUBAH


Pernahkah teman-teman mendengar kalimat "hidup adalah perubahan"?
Pasti banyak di antara kita pernah mendengarnya.






Ada kata-kata yang saya rasa cukup menarik :
"Hidup dapat diterima atau dirubah. Jika tidak dapat menerima, berubah. Jika tidak mau merubah, terima saja."
Tipe yang manakah teman-teman?
Apakah ada yang bilang "saya tidak mau berubah tetapi saya juga tidak dapat menerima hidup"?
Wah2,,parah.hhe...

Allah memiliki kehendak atas kita yaitu hidup dalam kepenuhan Allah.
EFESUS 3 : 18 - 19,
(18)Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, (19)dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.

Kehendak bukanlah sebuah paksaan tetapi sebuah ekspresi akan hal-hal yang disukai, membawa kesenangan, dan menciptakan sukacita.

Bagaimana cara mengenal kehendak Allah?

1. Melalui pewahyuan (Kolose 1 : 9)
2. Melalui Alkitab (2 Tim 3 : 16)
3. Pikiran yang diperbaharui (Roma 12 : 2)

Kemudian Allah juga memberikan fasilitas-fasilitas untuk mengetahui kehendak-Nya yaitu :

1. Berkat(Efesus 1 : 3)

2. Dipilih (Efesus 1 : 4)

3. Diangkat menjadi anak (Ef 1 : 5)

4. Ditebus
5. Diberi hikmat dan pengertian
6. Menerima rahasia-Nya.
7. Dimateraikan dengan Roh Kudus
8. Dimiliki selamanya

Untuk poin 4-8 mungkin teman-teman dapat membacanya di ayat-ayat selanjutnya.

Akhir kata, apa yang teman-teman mau terjadi di kehidupan saya dan teman-teman?
Apakah kita akan tetap seperti itu-itu saja atau mau berubah sesuai kehendak Allah.

Mari kita memiliki tekad untuk berubah sesuai kehendak Allah sehingga kita menikmati kepenuhan dalam hidup dengan belajar mengetahui kehendak Allah dalam hidup kita. Jika kita mau membuka hati, Roh Kudus yang akan menuntun kita.

Syalom.



Sumber gambar : Google